Minggu, 04 Januari 2015

GEREJA





                                                                          GEREJA


Assalamu 'alaina fii ismir Rabbana Yasu'a Al-Masih al-Mukhallish al-'Alam...
Damai sejahtera  menyertai kita sekalian dalam Nama Tuhan kita Yesus Kristus Sang Juruselamat Dunia


ﺑﺎﺳﻢ ﺍﻵﺏ ﻭﺍﻻﺑﻦ ﻭﺍﻟﺮﻭﺡ ﺍﻟﻘﺪﺱ، ﺍﻹﻟﻪﺍﻟﻮﺍﺣﺪ، ﺁﻣﻴﻦ

Ketika kita mendengar kata "Gereja" apa yang terfikirkan di benak kita? Mungkin sebagian dari kita memikirkan tentang sebuah gedung yang besar dan megah, mungkin juga tempat beribadah, atau mungkin sebuah bangunan yang identik dengan lambang Salib di atasnya dan di menaranya, mungkin juga sebagian kita berfikir tentang sebuah bangunan berkubah besar yang diatasnya ada Salibnya. Memang tidak ada salahnya mendefinisikan kata Gereja demikian, namun terlepas dari definisi diatas tentang Gereja ada arti yang terdalam di balik kata Gereja selain pengertiaannya sebagai bangunan atau gedung. Dalam akar katanya Yunani Gereja disebut Ekklesia dan dalam bahasa Arabnya adalah Kanisah/Kanisatun. Lalu darimana kata Gereja itu? Kata Gereja berasal dari bahasa Portugis dari kata "iGereja". Dalam Kekristenan mula-mula kita bisa menjumpai dalam Kitab 'Amal Ar-Rasul bahwa yang disebut Gereja/Kanisah/Ekklesia itu tidak lain adalah sekumpulan umat/jemaat yang percaya kepada Rabbana Yasu'a Al-Masih (Tuhan kita Yesus Kristus) yang berkumpul dengan sehati dan sejiwa dalam memuliakan Tuhan di dalam rumah-rumah pertemuan yang tersembunyi, dikarenakan saat itu iman kepada Al-Masih (Kristus) adalah hal yang baru dan dianggap sesat bagi orang-orang yang beragama Yahudi dan bagi siapa saja yang mengimani Yesus pastilah dianiaya bahkan dihukum mati. Banyak jemaat-jemaat yang diseret dari rumah-rumah mereka untuk dianiaya, dipenjarakan atau dibunuh jika tidak menyangkal Nama Yesus Kristus. Semakin dianiaya bukannya melemah iman jemaat-jemaat ini namun malah semakin bertumbuh, tegar, dan tabah dalam iman sehingga semakin banyak jiwa-jiwa bertobat dan percaya pada Rabbana Al-Masih. Bahkan pimpinan gerakan orang-orang Yahudi untuk membinasakan jemaat itu menjadi bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan menjadi bagian dari jemaat itu, nama pimpinan gerakan itu adalah Saulus, seorang Yahudi dari Suku Benyamin dan termasuk seorang yang menganut mazhab Farisi, yaitu mazhab terketat dalam agama Yahudi dan seorang murid dari seorang Ahli Taurat yang sangat dihormati oleh orang banyak, Gamaliel. Kembali ke pembahasan tentang Gereja, sekilas telah kita ketahui tentang arti kata Gereja yang adalah jemaat atau umat, yaitu jemaat yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus walaupun menghadapi banyak  tantangan, aniaya dan pembunuhan tapi tetap tabah, tegar, dan tetap setia dalam iman sampai akhir. Jemaat yang pertama menjadi Martir/Syuhada' dan melihat kemuliaan Tuhan Yesus dan mendoakan mereka yang membunuhnya adalah Stefanus. Diluar Yerusalem pun jemaat-jemaat ini semakin berkembang walau ditengah tekanan aniaya, fitnahan, dan pembunuhan oleh penyembah-penyembah berhala. Ketika jemaat ini menyebar sampai ke Roma begitu banyak jemaat yang karena imannya dianiaya, difitnah, dilemparkan ke singa-singa yang lapar, dibantai, dan Alkitab al-Muqaddas dibakar oleh penyembah-penyembah berhala. Tapi sekali lagi itu tidak membuat jemaat-jemaat ini menjadi lemah iman atau musnah, justru karena ketabahan, ketegaran iman, kesabaran, dan kasih, itu membuat banyak orang-orang terbuka hatinya dan percaya kepada Al-Masih (Kristus). Dan singkat cerita secara ajaib seluruh Roma menjadi pengikut-pengikut Kristus dan meninggalkan berhala-berhala mereka. Ini sebagian kecil kisah tentang iman yang besar dari jemaat-jemaat di Roma belum lagi mereka yang menyebar di Suriah, Mesir, Ethiopia, Libanon, Armenia, Palestina, dll dengan suka duka kisah mereka yang mengagumkan dalam kesetiaan sampai akhir mengikut Rabbana Yasu'a Al-Masih. Setelah sedikit gambaran ini, maka kita bisa mengerti bahwa Gereja itu adalah kita. Gereja adalah kita umat yang percaya dan memuliakan Yesus Kristus Sang Firman Allah Yang Hidup. Jika dulu tempat/bangunan/rumah untuk memuliakan Tuhan disebut Bet-El, Sinagoga, atau Baitullah, maka sekarang itu disebut Gereja karena Tuhan dalam Roh Kudus-Nya telah berkenan tinggal dalam hati jemaat-jemaat-Nya. Dimanapun umat percaya berkumpul dalam memuliakan Tuhan dalam ibadah Misa Kudus, entah itu di tanah lapang yang terbuka, panggung, rumah biasa, gedung, gua, dll itu juga bisa disebut Gereja/Kanisah/Ekklesia. Yang terpenting disini adalah bukan bangunannya/tempat ibadahnya sebagus atau semegah apakah itu, lebih dari itu semua semoga kita semua bisa menjadi sebagaimana jemaat mula-mula yang mempunyai iman yang hidup di dalam kasih, kesabaran, ketabahan, kemurnian, kesetiaan, kelemahlembutan, kemurahan hati, kerendahan hati, dan dalam setiap buah-buah ruh sehingga bisa menjadi kesaksian tentang Kasih Allah di dalam Rabbana Yasu'a Al-Masih. Gereja bukan sekedar bangunan besar yang megah berkubah bawang yang ada Salibnya, bukan sekedar tempat ibadah, bukan sekedar gedung dan menara yang ada Salibnya, lebih dari semua itu Gereja adalah kita jemaat-jemaat yang menghidupi Arti Salib itu sendiri. Arti Salib itu adalah buah-buah ruh dan buah-buah ruh itu adalah tentang kasih, kesabaran, ketabahan, kelemahlembutan, sukacita, kerendahan hati, kemurahan hati, pengampunan, pengorbanan, kejujuran, kebenaran, dan kemurnian yang telah Rabbana Yasu'a Al-Masih tunjukkan. Akan sia-sia jika bangunan Gereja itu kubahnya bagus, menaranya bagus, ukirannya bagus tapi jika kita tidak hidup di dalam Arti Salib sebagaimana jemaat mula-mula dan sesungguhnya kelak Rabbana akan berfirman,"Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!"
Semoga kita bisa menjadi jemaat-jemaat Al-Masihiyyin (Pengikut-pengikut Kristus/Kristen) yang menghidupi arti Sholib (Salib) itu, sebab Al-Masihiyyah (Kekristenan) tanpa Sholib itu tidak pernah ada, karena Al-Masihiyyah itu adalah Sholib dan Sholib itu adalah Al-Masihiyyah. BERKAH DALEM