KESAKSIAN PARA BINATANG YANG TAK BERGEMING
ﺑﺎﺳﻢ ﺍﻵﺏ ﻭﺍﻻﺑﻦ ﻭﺍﻟﺮﻭﺡ ﺍﻟﻘﺪﺱ، ﺍﻹﻟﻪﺍﻟﻮﺍﺣﺪ، ﺁﻣﻴﻦ
Syalom aleikhem
Pada kesempatan ini kembali saya ingin berbagi sebuah kesaksian iman dari seorang paman yang berinisial HS. Kesaksian ini berdasarkan kisah nyata dan saya beritakan sebagaimana adanya, sebab sekali lagi saya katakan dalam iman Masihiyyah (Kristiani) ditekankan oleh Firman Tuhan, bahwa jika ya hendaklah katakan ya dan jika tidak hendaklah katakan tidak, lebih dari pada itu berasal dari si jahat [iblis/syayathin/syaithon/setan/para malaikat yang jatuh] (Mat. 5:37). Baiklah tidak perlu panjang lebar dalam saya berkata-kata, langsung saja saya mulai kesaksiannya. Semoga menjadi barokah (blessing) bagi kita semua. Amin.
Kesaksian ini datang dari seorang paman Kristen dari Gereja Katolik yang berinisial HS. Paman HS hidup dengan ayah, ibu, dan keponakan-keponakannya, karena pada waktu itu Beliau belum menikah. Namun sebelumnya perlu diketahui bahwa ibu dari Paman HS adalah penjual nasi pecel, tepo (semacam gado-gado/ketoprak), wedang kopi/teh, gorengan, dst. Kala itu di sore hari sekitar jam 15 seperti biasa Ibu dari Paman HS yang berinisial 'K' sedang sibuk mengerjakan rutinitas harian, yakni menyiapkan segala sesuatu untuk berjualan dan sembari melayani penjual. Di tengah kesibukan tersebut tiba-tiba hewan-hewan peliharaan dari Ibu Beliau ini seperti kambing dan ayam-ayamnya teramat gaduh. Kambing tak berhenti mengembek padahal sudah diberi makanan. Begitu juga dengan ayam-ayam yang tak henti-hentinya bersuara (petuk-petuk-petuk). Ketika itu Paman HS sedang khusyuk dan khidmat dalam doa di kamarnya. Ibu dari Paman HS karena merasa terganggu dengan kegaduhan hewan-hewan peliharaan ini memanggil-manggil Paman HS yang sedang khusyuk berdoa secara berkali-kali. Paman HS tentu merasa terganggu pula dengan panggilan Ibunya dan kegaduhan hewan-hewan tersebut, karena Beliau memang sedang terfokus dan khidmat di dalam doa. Kendatipun demikian Paman HS tetap merespon panggilan Ibunya. Beliau menghentikan doanya dan keluar dari kamar menuju kandang dengan hati yang agak marah. Setibanya di kandang Beliau meludahi hewan-hewan tersebut. Seketika hewan-hewan diam tak bergeming. Hal itu membuat Ibu Beliau merasa keheranan. Kemudian Paman HS melanjutkan doanya. Hewan-hewan tersebut diam tak bergeming hingga sampai esok harinya.
Selain kesaksian ini masih ada lagi kesaksian luarbiasa dari Paman HS sekitar tahun 1994 tatkala Beliau berkunjung ke tempat saudara-saudarinya di Teluk Panji, Medan. Kesaksian ini tentang bagaimana lambang Salib membuat roh jahat tidak berdaya. Pada waktu itu Paman HS yang sedang berada di Medan sedang melihat pertunjukkan 'Jaran Kepang/Kuda Lumping'. Pertunjukkan ini biasanya dilakukan oleh seorang pawang dengan beberapa ajudannya. Pertunjukkan ini dilakukan dengan menggunakan kuasa roh-roh jahat. Adapun isi dari pertunjukkan ini adalah kerasukannya beberapa orang tatkala mereka tersenggol oleh jaran kepang sehingga mereka mampu memakan beling, mengupas kelapa dengan gigi, kebal senjata tajam, dan seterusnya. Ada pula dalam pertunjukkan ini dengan bantuan roh jahat sebuah gayung bisa mengambang dan menari-nari di udara. Dari sinilah kesaksian Paman HS dengan lambang Salib dimulai. Pada waktu itu Paman HS sedang melihat pertunjukkan Jaran Kepang ini di tempat paling depan. Adegan di depan mata Paman HS kala itu adalah diterbangkannya sebuah gayung yang menari-menari dengan bantuan roh jahat. Namun setiap kali gayung sampai di depan Paman HS berdiri, gayung tersebut selalu jatuh. Demikian berulang-ulang hingga membuat Pawang Jaran Kepang keheranan. Pada akhirnya Pawang Jaran Kepang mendatangi Paman HS dan bertanya pada Paman HS apa yang Beliau pakai. Kemudian dari balik bajunya Paman HS mengeluarkan kalungnya dengan liontin lambang 'Salib'. Melihat hal itu Pawang Jaran Kepang meminta Paman HS agar mundur agak jauh dari pertunjukkan. Akhirnya Paman HS menyaksikan pertunjukkan tersebut dari kejauhan. Itulah lambang Salib Kristus yang membuat roh-roh jahat tak berkutik.
BERKAH DALEM...
