Rabu, 31 Desember 2014

RISALATU YUHANNA AR-RASUL (SURAT RASUL YOHANES)

RISALATU YUHANNA AR-RASUL (SURAT RASUL YOHANES)


Tentang Rasul-Rasul/Hawariyyin Al-Masih (Kristus) silahkan klik disini.

ﺑﺎﺳﻢ ﺍﻵﺏ ﻭﺍﻻﺑﻦ ﻭﺍﻟﺮﻭﺡ ﺍﻟﻘﺪﺱ، ﺍﻹﻟﻪ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ، ﺁﻣﻴﻦ

Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna. Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya. Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita. Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.
Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya. Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia. Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka. Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan. Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.  Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.
Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ADA TIGA yang MEMBERI KESAKSIAN di dalam sorga: BAPA, FIRMAN dan ROH KUDUS; dan KETIGANYA ADALAH SATU. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Kita menerima kesaksian manusia, tetapi KESAKSIAN ALLAH lebih kuat. Sebab DEMIKIANLAH KESAKSIAN YANG DIBERIKAN ALLAH TENTANG ANAK-NYA (FIRMAN-NYA). Barangsiapa PERCAYA kepada ANAK ALLAH, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan KESAKSIAN YANG DIBERIKAN ALLAH TENTANG ANAK-NYA. Dan inilah KESAKSIAN itu: Allah telah mengaruniakan HIDUP YANG KEKAL kepada kita dan HIDUP ITU ADA DI DALAM ANAK-NYA. Barangsiapa MEMILIKI ANAK, ia MEMILIKI HIDUP; barangsiapa TIDAK MEMILIKI ANAK, ia TIDAK MEMILIKI HIDUP. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada NAMA ANAK ALLAH (KALIMATULLAH RABBANA YASU'A ALMASIH), tahu, bahwa kamu memiliki HIDUP YANG KEKAL. Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena. Aku harap segera berjumpa dengan engkau dan berbicara berhadapan muka. Damai sejahtera menyertai engkau! Salam dari sahabat-sahabatmu. Sampaikanlah salamku kepada sahabat-sahabat satu per satu. BERKAH DALEM.

Kedewasaan Iman Al-Masihiyyah (Kristiani) dengan Hikmah Al-Masih (Hikmat/Kebijaksanaan/Pikiran Kristus)


Kedewasaan Iman Masihiyyah (Kristiani) dengan Hikmah Al-Masih Yasu'a (Hikmat/Kebijaksanaan/Pikiran Kristus Yesus)
Assalaamu ma'akum wa Mahabbatu wa Ni'matu Robbunaa wa Mukhollishunaa Yasuu'al Masiihi wa Kholaashuh (Semoga damai sejahtera, cinta, dan kasih karunia Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus serta keselamatan daripada-Nya menyertai kamu)☩.

ﺑﺎﺳﻢ ﺍﻵﺏ ﻭﺍﻻﺑﻦ ﻭﺍﻟﺮﻭﺡ ﺍﻟﻘﺪﺱ، ﺍﻹﻟﻪ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ، ﺁﻣﻴﻦ

Disaat kita masih bayi susulah yang menjadi makanan sekaligus minuman kita sehari-hari, dan ketika kita beranjak balita naiklah kita ketingkat selanjutnya dengan memakan bubur dan selanjutnya makan makanan yang lebih keras seperti nasi, sayur, daging, tempe, tahu, dst. Segalanya memerlukan proses pendewasaan hingga sampai kepada kedewasaan itu sendiri, begitu pula halnya dengan iman. Iman memiliki tahapan-tahapan hingga iman itu sampai pada iman yang murni dan berbuah roh. Sebagai pengikut-pengikut Al-Masih (Kristus) kita ditekankan untuk bisa memiliki Hikmah Al-Masih (Pikiran Kristus) yaitu pikiran yang dewasa di dalam iman yang murni. Semasa hidup-Nya di bumi 2000 tahun silam, Sang Firman Allah (YESUS) telah banyak mengajarkan pada kita tentang arti iman yang dewasa dalam kemurnian dan buah-buah roh. Misal saja supaya kita tidak menilai seseorang dari apa yang nampak saja (luarnya), namun kita harus mempertimbangkan segala sesuatunya. Kita juga tidak diperkenankan untuk menghakimi karena kita sendiri tidak luput dari dosa dan salah. Lagipula jika kita menghakimi sesama kita, kita pun akan dihakimi seturut ukuran yang kita gunakan untuk mengukur orang lain. Janganlah kita melihat selumbar di mata saudara kita, padahal ada balok di mata kita. Artinya jangan seenak hati menghakimi kesalahan-kesalahan kecil orang lain, karena siapa tahu kita sendiri memiliki kesalahan yang lebih besar. Kristus mengajak kita untuk selalu introspeksi diri dan bertobat. Ada pula contoh lain tentang kedewasaan iman yang Robbana Yasu'a Al-Masih telah ajarkan pada kita. Apakah itu? Tentang bagaimana seharusnya kita berpuasa, berdoa, dan memberi sedekah.
 
Dalam ibadah apapun termasuk berpuasa hendaklah kita tidak mencari muka di hadapan orang lain demi sebuah pengakuan maupun pujian. YESUS tidak menghendaki kita berpuasa dengan merubah ekspresi muka agar terlihat layu, lesu atau loyo, atau mengumumkan kalau kita sedang berpuasa agar orang tahu kalau kita sedang berpuasa. Dengan demikian yang berlaku buksnlah perkenanan Hati Allah tapi hanya sebatas pujian manusia. YESUS melarang keras sikap berpuasa yang demikian, karena hal itu tak ubahnya laku kemunafikan. Dalam hal berdoa pun Robbana (Tuhan kita) telah mengajarkan agar kita tidak berlaku munafik seperti imam-imam Yahudi di zaman YESUS. Mereka berdoa hanya supaya dilihat orang dan bukan karena mencari perkenanan Hati Allah. Mereka melakukan doanya di tempat-tempat keramaian seperti di pinggir-pinggir jalan, di pasar-pasar dan seterusnya. Mereka sudah mendapat upahnya sebatas pujian manusia. Selanjutnya dalam hal bersedekah/memberi, Tuhan memberikan sebuah perumpamaan bahwa jika kita memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kiri kita apa yang diperbuat oleh tangan kanan kita. Artinya apa??? Pada prinsipnya semua ibadah kita, baik itu berpuasa, berdoa, dan bersedekah haruslah dilakukan dengan motivasi yang benar, yakni dengan keikhlasan, kasih, ketulusan, dan tidak mencari pujian manusia melainkan perkenanan Hati TUHAN. Tuhan sudah berkata jika kita beribadah atas dasar mencari muka atau pujian manusia, kita sudah mendapat upah yakni sekedar pujian manusia. Dalam hal berpuasa pun Tuhan mengajarkan agar disaat berpuasa kita cukup diam dan rendah hati, tidak perlu menggembar-gemborkan, mencuci muka kita, dan meminyaki rambut kita, raut muka dibuat bugar agar tidak terlihat kalau kita sedang berpuasa. Dalam hal shalat (berdoa), Tuhan menghendaki agar kita masuk kamar dan mengunci pintu lalu mulai berdoa. Jangan sebersit pun terlintas dalam pikiran kita disaat beribadah untuk mencari pengakuan maupun pujian manusia. Sekali lagi itu tidak akan mendatangkan rahmat TUHAN. Masih banyak yang Robbana Yasu'a Al-Masih (Tuhan kita Yesus Kristus) ajarkan tentang bertindak dalam iman yang dewasa dan yang murni. Saya tambahkan lagi diantaranya adalah dalam hal kasih. Yesus mengajarkan kasih yang agung, kasih yang tidak biasa namun luar biasa, kasih yang sangat super. Kasih dunia mengajarkan pada kita untuk mengasihi orang yang mengasihi kita, mengasihi orang yang menguntungkan kita, seperti dalam sebuah lirik lagu "Ada uang Abang disayang tidak ada uang Abang ditendang". Tapi bagaimana dengan kasih oleh Hikmah Al-Masih (Hikmat/Kebijaksanaan/Pikiran Kristus)??? Hikmah Al-Masih mengajarkan agar kita tidak hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita tapi kita juga diperintahkan untuk mengasihi musuh-musuh kita. Kita diperintahkan untuk berbuat baik kepada orang yang membenci kita, dan mendoakan bagi orang yang mengutuk maupun mencaci maki dan menganiaya kita. Robbana Al-Masih berkata,"Apa lebihnya jika kita mengasihi orang yang mengasihi kita? Bukankah jika demikian kita sama dengan mereka yang tidak mengenal Allah?
 
Tapi sebagai orang-orang yang telah diangkat sebagai anak-anak Allah, umat Masihiyyan (Pengikut Kristus) harus memiliki Hikmah Al-Masih Yasu'a (Hikmat/Kebijaksanaan/Pikiran/Kristus Yesus). Memang berat melakukannya tapi itulah perintah Robbana Al-Masih kepada kita. Alkitabul Muqoddas berkata,"Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya." Lebih dalam lagi tentang kedewasaan iman sebagai orang-orang Masihiyyan/Kristen, kita dapat pula belajar dari Rasul-Rasul Al-Masih di dalam Surat-Surat mereka di dalam Alkitabul Muqoddas. Surat-surat tersebut di dalamnya berisi banyak ajaran-ajaran yang mengarahkan kita agar memiliki kedewasaan iman Masihiyyah (Kristiani). ebagai umat Al-Masihiyyin kita harus menyikapi segala sesuatu di dalam kedewasaan iman yang berdasarkan Hikmah Al-Masih. Jika seandainya ada orang-orang diluar iman dan tidak menghidupi iman Al-Masihiyyah (Kristiani) itu sendiri karena kefasikan hatinya menuduh atau memitnah iman kita, maka cukuplah kita sikapi dengan iman yang dewasa  di dalam Hikmah Al-Masih. Iman Kristen itu ibarat Terang, disaat orang belum beriman Kristen bisa jadi mereka tinggal di dalam kegelapan atau tinggal di dalam kebenaran tapi kebenaran yang setengah-setengah tapi ketika mereka menerima Kristus dan menghidupi iman Kristen mereka sudah tinggal di dalam seluruh kebenaran dan Terang. Misal jika ada orang-orang yang fasik hatinya diluar iman menuduh dan memitnah kita dengan mengatakan orang-orang Kristen merayakan Natal yaitu hari kelahiran dewa matahari karena tanggal 25 Desember adalah tanggal ulang tahun dewa matahari dan bukan tanggal kelahiran Kristus atau orang-orang yang fasik hatinya menuduh dan memitnah orang-orang Kristen memberhalakan pohon Natal. Mendengar tuduhan-tuduhan semacam itu saya hanya bisa tersenyum ^.^ karena melihat cara pikir mereka yang sama seperti bayi yang masih meminum susu dan belum waktunya memakan makanan keras seperti nasi. Tapi memang benar mereka belum dewasa karena mereka tidak menghidupi iman Al-Masihiyyah ataupun memiliki Hikmah Al-Masih. Mereka belum waktunya menerima Terang Yesus Kristus sebab mereka masih tinggal di dalam kegelapan dan jauh dari iman yang dewasa di dalam Pikiran Kristus. Semoga hidayah Yesus Kristus menerangi hati dan pikiran mereka. Amin. Iman Kristen datang ibarat Terang telah muncul dan menghalau serta menggantikan setiap yang gelap. Maksudnya adalah ketika sebuah bangsa masih berjalan dalam ajaran-ajaran mereka yang tanpa pengenalan akan kebenaran Kristus, iman Kristen telah datang untuk menerangi dan mengosongkan setiap ajaran mereka yang salah dan menggantikannya dengan terang dan kebenaran. Menyikapi fitnahan orang-orang yang fasik hatinya bahwa kita umat Al-Masihiyyin (Kristen) merayakan kelahiran dewa matahari karena tanggalnya bertepatan dengan hari lahir dewa matahari, terlebih dulu kita bertanya pada mereka.. Adakah kami mengagungkan atau menyebut sekalipun nama dewa matahari disaat ibadah Misa Natal sedang berlangsung? Sama sekali tidak pernah. Lalu kenapa kalian bersikukuh menuduh kami merayakan hari kelahiran dewa matahari hai kalian orang-orang yang fasik hati yang tanpa mencari tahu apa yang kami imani disaat merayakan Misa Natal????! Sebenarnya ketidakjujuran dan kedegilan hati merekalah yang membuat mereka tidak bisa mengerti apa yang sedang berlangsung disaat Misa Natal yang di dalamnya sangat jelas merayakan kelahiran Yesus Kristus Sang Juruselamat Dunia, yaitu Sang Firman Allah yang telah nuzul ke dunia sebagai seorang Manusia Yang Agung. Natal bukan masalah tanggal tapi Natal adalah tentang rasa syukur kita karena Sang Juruselamat umat manusia bagi segala bangsa telah datang ke dalam dunia. Dia telah datang ke dunia turut merasakan apa yang kita rasajan kecuali dalam hal dosa. Natal bukan masalah hari yang tepat kapan Dia lahir sebagai manusia tapi lebih dari semua itu Natal adalah syukur kita karena Dia Yang Teramat Mulia berkenan datang ke dunia mengajarkan kepada kita banyak arti kerendahan hati, arti kasih sejati, arti kesabaran, arti pengampunan, arti memberi, arti ketaatan, arti belas kasih, arti murah hati, arti lemah lembut, dll. Awalnya ketika Terang Iman Kristen dari Timur Tengah belum sampai ke Roma dan masyarakat Roma masih hidup di dalam jalan kegelapan mereka dengan kepercayaan kepada dewa-dewa termasuk dewa matahari, maka Buthrus ar-Rasul yaitu Rasul Tuhan kita datang ke Roma membawa Cahaya Kebenaran Besar maka semua kepercayaan dan tradisi penduduk Roma yang dulu mulai dikosongkan dan digantikan dengan Terang Yesus Kristus, termasuk tanggal 25 tidak menjadi hari ritual gelap tentang dewa matahari lagi tapi Ibadah kepada Sang Terang. Jadi ada pengosongan tradisi kepercayaan yang lama yang tidak benar diganti dengan diisi Tradisi kebenaran, inilah maksud Natal tanggal 25 Desember bukan untuk memperingati kelahiran dewa matahari seperti tuduhan dan fitnahan orang-orang yang fasik dan degil hatinya yang kurang paham. Mengenai Pohon Natal kurang lebih adalah sama sebagaimana penjelasan tentang Natal tanggal 25 Desember itu yaitu tentang kegelapan diganti terang atau tradisi yang salah dikosongkan dan diganti dengan arti nilai-nilai kebenaran iman Al-Masihiyyah (Kristiani).
Dulu di Jerman ada sebuah desa yang percaya kepada pohon besar, masyarakat sekitar menyembahnya sebagai dewa Thor. Menurut kepercayaan mereka setiap setahun sekali harus dipersembahkan kepala anak kecil dengan dipukul dengan palu di bawah pohon dewa Thor supaya kepalanya pecah dan darah membasahi akar-akar pohon Thor itu, dengan demikian menurut kepercayaan mereka akan memuaskan dewa Thor dan supaya dewa Thor memberi hujan dan hasil panen yang melimpah. Malam itu adalah tahun untuk mempersembahkan kepala anak kecil bagi dewa Thor waktunya bertepatan dengan malam Natal. Inilah awalnya Pohon Natal itu... Dengan rombongan pengikutnya yang setia, St. Bonifasius sang Usquf sedang melintasi hutan dengan menyusuri suatu jalan setapak Romawi kuno pada suatu Malam Natal. Salju menyelimuti permukaan tanah dan menghapus jejak-jejak kaki mereka. Mereka dapat melihat napas mereka dalam udara yang dingin menggigit. Meskipun beberapa di antara mereka mengusulkan agar mereka segera
berkemah malam itu, St. Bonifasius mendorong mereka untuk terus maju dengan berkata, “Ayo, saudara-
saudara, majulah sedikit lagi. Sinar rembulan menerangi kita sekarang ini dan jalan setapak enak dilalui. Aku
tahu bahwa kalian capai; dan hatiku sendiri pun rindu akan kampung halaman di Inggris, di mana orang-orang yang aku kasihi sedang merayakan
Malam Natal. Oh, andai saja aku dapat melarikan diri dari lautan Jerman yang liar dan berbadai ganas ini ke dalam pelukan tanah airku yang aman dan damai! Tetapi, kita punya tugas yang harus kita lakukan sebelum kita berpesta malam ini. Sebab sekarang inilah Malam Natal, dan orang-orang kafir di hutan ini sedang berkumpul dekat pohon Oak Geismar untuk memuja dewa mereka, Thor; hal-hal serta perbuatan-perbuatan aneh akan terjadi di sana, yang menjadikan jiwa mereka hitam. Tetapi, kita diutus untuk menerangi kegelapan mereka; kita akan mengajarkan kepada saudara-saudara kita itu untuk merayakan Natal bersama kita karena mereka belum mengenalnya. Ayo, maju terus, dalam nama Tuhan!” Mereka pun terus melangkah maju dengan dikobarkan kata-kata semangat St. Bonifasius. Sejenak kemudian, jalan mengarah ke daerah terbuka. Mereka melihat rumah- rumah, namun tampak gelap dan kosong. Tak seorang pun kelihatan. Hanya suara gonggongan anjing dan ringkikan kuda sesekali memecah keheningan. Mereka berjalan terus dan tiba di suatu tanah lapang di tengah hutan, dan di sana tampaklah pohon Oak Kilat Geismar yang keramat. “Di sini,” St. Bonifasius berseru sembari mengacungkan tongkat uskup berlambang salib di atasnya, “di sinilah pohon oak Kilat; dan di sinilah salib Kistus akan mematahkan palu sang dewa kafir Thor.” Di depan pohon oak itu ada api unggun yang sangat besar. Percikan- percikan apinya menari-nari di udara. Warga desa mengelilingi api unggun menghadap ke pohon keramat. St. Bonifasius menyela pertemuan mereka, “Salam, wahai putera-putera hutan! Seorang asing mohon kehangatan api unggunmu di malam yang dingin.” Sementara St. Bonifasius dan para pengikutnya mendekati api unggun, mata orang- orang desa menatap orang-orang asing ini. St. Bonifasius melanjutkan, “Aku saudaramu, saudara bangsa German, berasal dari Wessex, di seberang laut. Aku datang untuk menyampaikan salam dari negeriku, dan menyampaikan pesan dari Bapa- Semua, yang aku layani.” Hunrad, pendeta tua dewa Thor, menyambut St. Bonifasius beserta para pengikutnya. Hunrad kemudian berkata kepada mereka, “Berdirilah di sini, saudara-saudara, dan lihatlah apa yang membuat dewa-dewa mengumpulkan kita di sini! Malam ini adalah malam kematian dewa matahari, Baldur yang Menawan, yang dikasihi para dewa dan manusia. Malam ini adalah malam kegelapan dan kekuasaan musim dingin, malam kurban dan kengerian besar. Malam ini Thor yang agung, dewa kilat dan perang, kepada siapa pohon oak ini dikeramatkan, sedang berduka karena kematian Baldur, dan ia marah kepada orang-orang ini sebab mereka telah melalaikan pemujaan kepadanya. Telah lama berlalu sejak sesaji dipersembahkan di atas altarnya, telah lama sejak akar-akar pohonnya yang keramat disiram dengan darah. Sebab itu daun-daunnya layu sebelum waktunya dan dahan- dahannya meranggas hingga hampir mati. Sebab itu, bangsa-bangsa Slav dan Saxon telah mengalahkan kita dalam pertempuran. Sebab itu, panenan telah gagal, dan gerombolan serigala memporak-porandakan kawanan ternak, kekuatan telah menjauhi busur panah, gagang- gagang tombak menjadi patah, dan babi hutan membinasakan pemburu. Sebab itu, wabah telah menyebar di rumah-rumah tinggal kalian, dan jumlah mereka yang tewas jauh lebih banyak daripada mereka yang hidup di seluruh dusun-dusunmu. Jawablah aku, hai kalian, tidakkah apa yang kukatakan ini benar?” Orang banyak menggumamkan persetujuan mereka dan mereka mulai memanjatkan puji- pujian kepada Thor. Ketika suara-suara itu telah reda, Hunrad mengumumkan, “Tak satu pun dari hal-hal ini yang menyenangkan dewa. Semakin berharga persembahan yang akan menghapuskan dosa-dosa kalian, semakin berharga embun merah yang akan memberi hidup baru bagi pohon darah yang keramat ini. Thor menghendaki persembahan kalian yang paling berharga dan mulia.” Dengan itu, Hunrad menghampiri anak-anak, yang dikelompokkan tersendiri di sekeliling api unggun. Ia memilih seorang anak laki-laki yang paling elok, Asulf, putera Duke Alvold dan isterinya, Thekla, lalu memaklumkan bahwa anak itu akan dikurbankan untuk pergi ke Valhalla guna menyampaikan pesan rakyat kepada Thor. Orang tua Asulf terguncang hebat. Tetapi, tak seorang pun berani berbicara. Hunrad menggiring anak itu ke sebuah altar batu yang besar antara pohon oak dan api unggun. Ia mengenakan penutup mata pada anak itu dan menyuruhnya berlutut dan meletakkan kepalanya di atas altar batu. Orang-orang bergerak mendekat, dan St. Bonifasius menempatkan dirinya dekat sang pendeta. Hunrad kemudian mengangkat tinggi-tinggi palu dewa Thor keramat miliknya yang terbuat dari batu hitam, siap meremukkan batok kepala Asulf yang kecil dengannya. Sementara palu dihujamkan, St. Bonifasius menangkis palu itu dengan tongkat uskupnya sehingga palu terlepas dari tangan Hunrad dan patah menjadi dua saat menghantam altar batu. Suara decak kagum dan sukacita membahana di udara. Thekla lari menjemput puteranya yang telah diselamatkan dari kurban berdarah itu lalu memeluknya erat-erat. St. Bonifasius, dengan wajahnya bersinar, berbicara kepada orang banyak, “Dengarlah, wahai putera- putera hutan! Tidak akan ada darah mengalir malam ini. Sebab, malam ini adalah malam kelahiran Kristus, Putera Bapa Semua, Juruselamat umat manusia. Ia lebih elok dari Baldur yang Menawan, lebih agung dari Odin yang Bijaksana, lebih berbelas kasihan dari Freya yang Baik. Sebab Ia datang, kurban disudahi. Thor, si Gelap, yang kepadanya kalian berseru dengan sia-sia, sudah mati. Jauh dalam bayang-bayang Niffelheim ia telah hilang untuk selama-lamanya. Dan sekarang, pada malam Kristus ini, kalian akan memulai hidup baru. Pohon darah ini tidak akan menghantui tanah kalian lagi. Dalam nama Tuhan, aku akan memusnahkannya.” St. Bonifasius kemudian mengeluarkan kapaknya yang lebar dan mulai menebas pohon. Tiba-tiba terasa suatu hembusan angin yang dahsyat dan pohon itu tumbang dengan akar-akarnya tercabut dari tanah dan terbelah menjadi empat bagian. Di balik pohon oak raksasa itu, berdirilah sebatang pohon cemara muda, bagaikan puncak menara gereja yang menunjuk ke surga. St. Bonifasius kembali berbicara kepada warga desa, “Pohon kecil ini, pohon muda hutan, akan menjadi pohon kudus kalian mulai malam ini. Pohon ini adalah pohon damai, sebab rumah-rumah kalian dibangun dari kayu cemara. Pohon ini adalah lambang kehidupan abadi, sebab daun-daunnya senantiasa hijau. Lihatlah, bagaimana daun-daun itu menunjuk ke langit, ke surga. Biarlah pohon ini dinamakan pohon kanak- kanak Yesus; berkumpullah di sekelilingnya, bukan di tengah hutan yang liar, melainkan dalam rumah kalian sendiri; di sana ia akan dibanjiri, bukan oleh persembahan darah yang tercurah, melainkan persembahan-persembahan cinta dan kasih.” Maka, mereka mengambil pohon cemara itu dan membawanya ke desa. Duke Alvold menempatkan pohon di tengah-tengah rumahnya yang besar. Mereka memasang lilin-lilin di dahan- dahannya, dan pohon itu tampak bagaikan dipenuhi bintang-bintang. Lalu, St. Bonifasius, dengan Hundrad duduk di bawah kakinya, menceritakan kisah Betlehem, Bayi Yesus di palungan, para gembala, dan para malaikat. Semuanya mendengarkan dengan takjub. Si kecil Asulf, duduk di pangkuan ibunya, berkata, “Mama, dengarlah, aku mendengar para malaikat itu bernyanyi dari balik pohon.” Sebagian orang percaya apa yang dikatakannya benar; sebagian lainnya mengatakan bahwa itulah suara nyanyian yang dimadahkan oleh para pengikut St. Bonifasius, “Kemuliaan bagi Allah di tempat mahatinggi, dan damai di bumi; rahmat dan berkat mengalir dari surga kepada manusia mulai dari sekarang sampai selama- lamanya.” Sementara kita berkumpul di sekeliling Pohon Natal kita, kiranya kita mengucap syukur atas karunia iman, senantiasa menyimpan kisah kelahiran Sang Juruselamat dalam hati kita, dan menyimak nyanyian pujian para malaikat.
Lalu kebaikan apa yang juga bisa dipetik dari tradisi Santo Klaus? Perlu diketahui Santo Klaus nama aslinya adalah Nikolas. Beliau adalah seorang pengikut Yesus Kristus. Kita harus menyikapi tradisi inipun dari kaca mata iman Kristiani yang dewasa di dalam Hikmah Al-Masih (Pikiran Kristus). St. Nikolas adalah seorang yang kaya dan shaleh hatinya, semasa hidupnya dia sangat senang membantu orang-orang yang kesusahan dalam hal ekonomi. Dalam hal memberi beliau menerapkan Sabda Yesus ini,"Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Oleh karena itu setiap beliau memberi pasti secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan orang lain dengan maksud tidak mencari muka/pujian manusia melainkan perkenanan Hati Allah. Dalam mengabdi Kristus begitu besar teladan iman yang hidup yang Santo Nikolas telah tunjukkan. Semoga Tuhan mendewasakan kita sekalian dalam iman yang sesuai Hikmah Al-Masih. Amin. Selamat Idul Milad (Hari Raya Natal) 2014 dan tahun baru 2015. BERKAH DALEM.

Jumat, 26 Desember 2014

IBLIS/SYAITHON/SYAYATHIN/JIN


IBLIS/SYAITHON/SYAYATHIN/JIN

Assalamu 'alaykum fii Robbana Yasu'a Al-Masih al-Mukhollish al-'Alam...

Damai sejahtera  menyertaimu dalam Tuhan kita Yesus Kristus Sang Juruselamat Dunia

ﺑﺎﺳﻢ ﺍﻵﺏ ﻭﺍﻻﺑﻦ ﻭﺍﻟﺮﻭﺡ ﺍﻟﻘﺪﺱ، ﺍﻹﻟﻪ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ، ﺁﻣﻴﻦ

Siapa itu Iblis atau yang oleh umat Al-Masihiyyin (Kristen) Timur Tengah sering mereka sebut sebagai Syaithon, Syayathin atau Jin?

        Dalam terang iman Kristiani, Iblis/Syaithon/Syaithon/Jin adalah Malaikat-Malaikat yang belaksa-laksa jumlahnya yang telah memberontak terhadap Allah yang dalam kehendak bebasnya telah melanggar batas-batas yang sudah ditentukan oleh Tuhan dan dengan demikian tidak menaati Penciptanya. Karena merasa sombong dengan keagungan dan keindahannya, mereka (Malaikat-Malaikat) ini ingin menyamai atau bahkan mengatasi Allah, oleh sebab itu Allah dengan kuasa-Nya telah mengusir mereka dari Firdaus (Surga) dan menjatuhkan mereka ke dunia, ke gua-gua yang gelap, hutan, pohon-pohon atau mungkin di benda-benda seperti batu. ( Kitab Ayub 4:1:18, Kitab Yesaya 14:11-15, Surat Rasul Buthrus Yang Kedua  2:4, Surat Rasul Yudas 1:6). Adapun bersama Tuhan masih sangat banyak Malaikat-Malaikat yang dalam kehendak bebasnya tetap memilih untuk setia menaati dan melayani Allah, misalnya saja Gabriel, Mikael, dan masih banyak dari golongan Kerubim atau Serafim. Di akhirul zaman nanti Tuhan telah menentukan Neraka yang kekal bagi Iblis/Syaithon/Syayathin/Jin dan pengikut-pengikutnya (Injil Matius 25:41, Kitab Wahyu 14:11). Sekalipun manusia telah melanggar perintah Allah supaya tidak memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat dan terusir dari Taman Firdaus, tetapi manusia masih akan dapat diselamatkan jika menerima karya keselamatan dalam Cahaya Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus di Kayu Salib. Inilah yang membuat Iblis sangat iri dengki kepada umat manusia, mereka (Iblis) sampai zaman akhir tidak akan pernah lelah dan henti-hentinya berusaha menggoda umat manusia supaya umat manusia jauh dari karya keselamatan Allah yang telah disediakan bagi segala bangsa di dalam Robbana Yasu'a Al-Masih (Tuhan kita Yesus Kristus), tujuan Iblis adalah supaya sebanyak-banyak mungkin manusia yang tergoda dan mengikuti jalan-jalannya menjadi termasuk golongan mereka yang kelak akan menemani Iblis untuk dicampakkan ke Api Neraka kekal. Maka di berbagai kejadian di dunia ini kita pasti akan menjumpai berbagai cara Iblis/Syaithon/Syayathin/Jin untuk menjauhkan manusia dari Kasih Allah di dalam Kalimat-Nya Yesus Kristus, diantaranya kita jumpai pekerjaan Iblis banyak mengada-adakan ajaran-ajaran yang membinasakan supaya manusia menjauh dari berkat Allah atau fenomena yang tidak sesuai kebenaran Allah atau bahkan menentang kebenaran Allah, sehingga tujuannya manusia yang lemah imannya menjadi percaya kepada ajaran-ajaran yang Iblis telah ada-adakan. Selain menyesatkan umat manusia melalui ajaran-ajaran yang membinasakan dan menentang kebenaran Allah, Iblis juga mengadakan berbagai keajaiban dan iming-iming kenikmatan duniawi supaya manusia yang lemah imannya menyembahnya dan meminta bantuan atau kekayaan padanya di tempat mereka tinggal, yakni di pohon-pohon besar, batu-batu besar, gua-gua yang gelap, hutan-hutan, gunung-gunung, dll. Di lain kesempatan Malaikat-Malaikat yang jatuh/Syaithon/Syayathin/Jin juga menggoda iman manusia supaya merasa lebih takut kepadanya daripada kepada Tuhan dengan merubah diri menjadi makhluq-makhluq yang menyeramkan. Kita ambil contoh dalam tradisi Jawa ada yang menjumpai Medon, Genderuwo, Kuntilanak, Banaspati, Warudoyong, Wewe Gombel, Onggo-Inggi, Rai Abang (Muka Merah), Lampor, dll. Berbagai cara yang dilakukan Iblis/Syaithon/Syayathin/Jin tidak lain adalah bertujuan supaya manusia tidak percaya kepada karya keselamatan yang Allah telah sediakan bagi segala bangsa di dalam Yesus Kristus, supaya manusia tidak peduli kepada Tuhan dan arti Salib yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang sungguh agung, luhur, dan mulia yaitu tentang arti kasih, arti pengorbanan, arti kesabaran, arti pengampunan, arti kerendahan hati, arti memberi, selain itu Iblis juga memiliki tujuan supaya manusia tidak mengandalkan Tuhan, supaya manusia tidak meminta bantuan kepada Tuhan, tapi sebaliknya kepada Syaithon, supaya manusia melupakan Tuhan dan bergantung kepada para Iblis yang terkutuk. Ini adalah contoh fenomena berbagai cara Iblis untuk menghasut manusia di dalam bangsa kita belum lagi cara-cara yang Iblis telah ada-adakan di bangsa-bangsa yang lain, belum lagi juga hasutan iblis melalui bisikan kepada setiap individu untuk bertindak dalam kecurangan, ketamakan, kesombongan, keserakahan, cinta diri, kikir, kelicikan, kebencian, dendam, ketanpa belas kasihan, dll.
        Manusia juga memiliki kehendak bebas ikut Tuhan atau ikut Iblis..........¿¿¿¿ Bagi masing-masing kita hendaklah kita selalu menanam dan menghidupi Firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya di dalam Alkitab al-Muqoddas supaya sekalian kita tidak tersesat ke dalam jalan-jalan Iblis. Inilah Firman Tuhan,"Allah adalah kasih. Barangsiapa tinggal di dalam kasih tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam dia." Ya jika kita selalu tinggal di dalam kasih terhadap Tuhan dan sesama kita manusia tentu kita tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam kita dan kita tidak akan tersesat ke dalam jalan-jalan Iblis karena Allah adalah Kasih. Kasih itu berlawanan dengan kejahatan Iblis/Syaithan/Jin, karena kasih tidak membenci, kasih tidak curang atau licik, kasih tidak sombong, kasih tidak mendendam, kasih tidak menyakiti, kasih tidak tamak, kasih tidak cinta diri atau memegahkan diri, dan yang pasti kasih menentang segala nafsu kejahatan Iblis/Syaithon/Syayathin/Jin. Kekuatan orang percaya adalah dengan mendekat kepada Allah Sang Tritunggal Maha Kudus melalui berdoa dan menghidupi hukum kasih, supaya kiranya Ar-Ruh Al-Qudus-Nya selalu membimbing kita kepada kebenaran sejati sehingga kita boleh sampai kepada keselamatan yang telah Allah sediakan bagi segala bangsa di dalam Yasu'a Al-Masih Robbana. Inilah sebabnya Terang Injil harus didakwahkan ke segala bangsa mulai dari Yerusalem supaya segala bangsa menerima keimanan dari Sang Terang sehingga dengan iman itu dapat menghalau setiap kegelapan dari segala jenis kutuk yang Iblis/Syaithon/Syayathin/Jin. Kuasa Tuhan Yesus Kristus itu sungguh nyata dan semua Iblis sungguh takut kepada-Nya, seperti yang telah kita ketahui Iblis pernah sangat ketakutan berhadapan dengan Tuhan Yesus dan memohon-mohon supaya tidak dicampakkan ke Neraka sebelum waktunya.
        Bagaimana akhir Iblis/Syaithon/Syayathin.Jin itu? Akhirnya mereka para Iblis akan berperang dengan Malaikat-Malaikat yang menaati Tuhan yang akan dipimpin oleh Penghulu Malaikat Mikael dan semua Iblis/Syaithon/Syayathin/Jin akan dikalahkan dan Tuhan akan mencampakkan mereka dan pengikut-pengikutnya di tempat yang kekal dimana terdapat tangis dan kertak gigi, tempat kekal dimana tidak ada seorangpun yang dapat membuka atau menutup kecuali oleh Tuhan Sendiri.
Semoga kasih-Nya selalu memberkati dan menerangi jalan-jalan kita untuk sampai kepada-Nya dan bersama-Nya kekal di dalam kerajaan-Nya. Amin.
Kemuliaan kepada Allah Yang Esa dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus dulu, sekarang, dan selalu serta sepanjang segala masa. Amin.

Himbauan:
Bagi anda yang mungkin mengandalkan kuasa Iblis/Syaithon/Syayathin/Jin, tinggalkan itu sekarang sebab itu hanya akan menjauhkan anda dengan kasih Sang Khaliq dan bagi yang mencampuradukkan antara mengandalkan Allah dan mengandalkan Iblis/Syaithon/Syayathin/Jin mulai sekarang andalkan hanya Tuhan saja! Ingat Alkitabil Muqoddas berkata,"Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku." Maksud ayat ini adalah janganlah kita setengah-setengah dalam mengikuti Tuhan supaya akhirnya kita tidak ditolak oleh-Nya.

BERKAH DALEM.

KOMENTAR PERBEDAAN DOGMA TENTANG IBLIS/SYAITHON/SYAYATHIN/JIN DALAM IMAN AL-MASIHIYYAH (KRISTIANI) DAN ISLAMIYYAH


  • Antonius
    Amin
    Yakub
    Terpujilah Allah Bapa,dan Putra, dan Roh Kudus. Sekarang, selalu dan spanjang sgala abad. Amin
  • Emmi
    Amin
  •  Theresia
      Slalu mengandalkan Tuhan, tdk mudah memang menjalaninya, tp harapan akan keselamatan abadi pasti menguatkan. Trimakasih, sugeng Natal
  •  Agustinus
     Curahkan terang Roh kudusMu ke dlm diri kami agar kami tetap melangkah di jalan kbenaranMu. amin
  •  FN

    Sebutan jin gak ada dalam kristen. Itu sebutan para muslim
  • Angga
    @FN# Coba Mas FN baca dalam doa Kristen Mesir disini http://tasbeha.org/hymn_library/view/2496 dalam bahasa Arab... Umat Kristen disana selain menggunakan kata Iblis dan Syaithon/Syayathin juga menggunakan istilah jin.
  • Amin
    Maturnuwun mas Angga. Berkah Dalem sugeng natal..
    Sadarlh dn berjaga jagalh dlm doa dn imanmu ..

     
  •  Tata
    Hanya bagiMu Tuhan Kemulian, Hormat, dan Puji"an kami,jadikan kami untuk sllu taat akn Engkau Tuhan..halleluya amen Gbu all
  •  Moshe
     Dalam pemahaman islam, jin itu bukan bagian dari malaikat. Jin adalah roh manusia yg tlah mati (menunggu saat akhir zaman). Makanya kita selalu dengar ada yg menyebut "jin muslim".
     
  •  Annisa
    Dalam pemahaman islam jin bukan roh manusia yg sudah mati..tapi memang jenis dari Iblis...yg diciptakan dari api. Kl setan itu iblis yg lebih jahat menggoda manusia kl jin itu iblis yg lebih jinak dr pd setan...jin juga ada yg patuh pd Allah /beragama islam(dlm pemahaman Islam) seperti jin penunggu masjid dll...kl malaikat (dlm pemahaman islam) di ciptakan dr cahaya
    Kl ada roh yg menyerupai org yg sudah meninggal itu perbuatan setan yg memanfaatkan rupa org yg sudah meninggal

  • Moshe
     Soal 'JIN' memang sering jadi bahan perdebatan di page2 agama. muslim berkeras bhw jin itu bukan bagian dari iblis, walau (msh pemahaman islam) ada iblis yg menyamar jadi JIn. Logikanya: klo Jin merupakan bagian dari iblis, berarti ada iblis yg bukan iblis (Jin yg taat kpd Tuhan) ?
  •  Annisa
    Bukan menyamar..tapi memang kriterianya awalnya itu IBLIS...
    Nah Iblis kemudian ada 2 golongan yaitu yg patuh sm Tuhan & menentang Tuhan.. kl yg menentang Tuhan kerjanya menggoda/menyesatkan manusia.kl yg patuh biasanya jadi peliharaan ustadz atau penu
    nggu masjid dll...mereka juga mengaji (katanya)
    Iya benar..jadi ada semacam iblis yg bkn iblis..(dlm pemahaman islam).
  • Angga
    Iya saya sendiri tahu dogma Islam tersebut tentang Iblis, Syaithon, dan Jin. Tapi bagi kita umat Kristiani tidak mengimani ada jin baik atau jin jahat. Bagi kita dan juga Kristen Arab bahwa Iblis itu tak lain adalah Syaithon atau Jin itu sendiri yang kerjaannya untuk menipu dan menggoda umat manusia supaya jauh dari Allah dan jatuh dalam dosa, terutama menyangkal kemuliaan Al-Masih dan karya-Nya di Kayu Sholib.
  • Alex
    Gue pernah jadi ikut-ikutan konyol, seperti ini: Polemikus menuduh para rosul "kerasukan Ruh al-Qudus", lantas gue konyolin, Muhammad -- nabi Islam -- "kerasukan Jinn Gua Hira". Hahaha ...
  • Angga
    Kristen Arab sendiri yang identik dengan bahasa Arabik menyamakan bahwa Iblis/Syaithon/Jin itu sama, yaitu Malaikat-malaikat yang jatuh.
  • Annisa
     Wkkkwkkk...gue boleh ngakak nggk...?mas Alex akun fb nya kena bajak kah...?apa kerasukan jin gue...?wkkkwkkkkk

  • Alex
    Silakan. Ngakak saja. Mumpung lagi kena bajak, nich. Keluarin yang konyol-konyol, sebagai discount akhir tahun! Hahaha ..
    Alfred

    Wawasan yang meluaskan pandangan
  • Veronika
    yoii bro


    Alfred
    Ko jadi si Veronika yang komentari ya???
  • Veronika
    ^.^
    dapet ilham qta dr info yg dikasi si Sulayman
     
  • Alfred
    ^.^

  • Taufik
    saya pernah baca di suatu forum, dalam islam jin digambarkan memiliki agama seperti manusia... ada yang beragama nasrani, yahudi, islam, dll....
    Nugroho
    Taufik@. dlm iman Kristen gk ada jin yg beragama Kristen, mrk smua menolak karya keselamatan yg membimbing umat manusia dan bahkan mrk ingin menjauhkan manusia dr terang keselamatan.
  • Angga
    Inilah perbedaan dogma tentang Iblis/Syaithon/Syayathin/Jin dalam iman Al-Masihiyyah (Kristiani) dan Islamiyyah