Jumat, 08 April 2016

SHALAT DALAM IMAN KRISTEN

SHALAT DALAM IMAN KRISTEN


Huruf dalam gambar dibaca: ‘’La takhaf li-Anni ma’aka/Janganlah takut sebab Aku menyertai engkau. ‘’(Yesaya 41:10)


Semua Umat Masihiyyin (Kristen) tidak peduli mereka berasal dari Gereja Katolik, Ortodoks Oriental, Ortodoks Timur, Asiria dari Timur, dan Protestan/Reformasi
SAMPAI DETIK INI SHOLAT
Salamu lakum fil Mahabbatil Masih (Damai sejahtera bagimu dalam Kasih Kristus)
Dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

       Kita sebagai umat Kristen Katolik maupun Protestan tentu merasa asing dengan judul yang tertulis di atas. Mungkin sebagian dari kita akan merasa aneh dan berpikir,’’Lho kok dalam iman Kristen ada shalat? Bukankah shalat (dibaca: sholat/sholah) hanya ada dalam agama Islam saja?’’ Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidaklah salah jika ditanyakan dan adalah hal yang wajar, karena mayoritas dari kita memang jarang atau bahkan tidak pernah mendengar istilah shalat dalam iman Kristen. Tulisan ini penulis tuliskan tidak lain hanyalah sebagai sebuah bahan perbandingan ataupun jawaban, disaat kita mungkin diperhadapkan dengan klaim-klaim oleh saudara-saudari kita yang Muslim bahwa kita umat Kristen dari Gereja Katolik/Protestan tidak pernah shalat. Mengingat kita sebagai umat Kristen tidak pernah terlepas dari interaksi dengan saudara-saudari kita yang Muslim, sehingga adakalanya tanpa disadari, kita terlibat dalam diskusi antar iman. Namun sebagai umat Kristiani kita memang harus bersaksi tentang Kristus baik dalam kata-kata maupun kesaksian hidup, dan tentunya pada kaidah-kaidah kasih dan kelemahlembutan sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasul Petrus,’’Kuduskanlah Al-Masih (Kristus) di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka , yang memitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.’’ (1 Pet 3:15-16). Selain itu, tulisan singkat ini juga sebagai jawaban kepada Saudara-saudari kita dari Kristen Ortodoks Timur, khususnya untuk umatnya yang berasal dari Indonesia, sebab mereka mengatakan bahwa kita Katolik atau Protestan sudah tidak shalat. Benarkah apa yang dikatakan oleh mereka?? Oleh sebab itulah tulisan ini bertujuan sebagai informasi untuk kita sekalian umat Kristen pada umumnya, sekaligus untuk meluruskan persepsi yang salah tentang klaim saudara-saudari kita yang Muslim ataupun yang Ortodoks Timur terkhusus umatnya yang berasal dari Indonesia, yang mengatakan bahwa kita umat Kristen dari Gereja Katolik dan Gereja Protestan sudah tidak pernah shalat. Padahal faktanya
umat Kristen Arab dari Gereja Ortodoks Timur Timur Tengah sendiri tidak berpikir begitu. Lalu apa sih shalat itu seturut budaya Kekristenan Arab (Gereja Katolik Timur, Gereja Ortodoks Oriental, Ortodoks Timur, dan Kristen Asyria)?????? Apakah realitas istilah shalat yang hidup dalam tradisi Kekristenan Arab???? Benarkah sebagaimana yang dikatakan jemaat Gereja Ortodoks Timur terkhusus mereka yang adalah orang Indonesia yang akhir-akhir ini gemar menulis artikel di internet bahwa mereka hanya Kristen yang melakukan shalat???? Benarkah istilah "shalat" dalam dunia Kristen Arabia teramat sempit, yakni hanya disematkan hanya pada shalat 7 waktu untuk mengenang kisah hidup Tuhan dan Raja kita Yesus Kristus atau realitanya lebih luas???? Sebelum lebih dalam membahas hal tersebut, perlu kita ketahui bahwa ketika peristiwa pencurahan Roh Kudus atas Para Rasul banyak orang yang menyaksikannya berlatarbelakang dari negeri-negeri lain seperti Mesopotamia, Mesir, Libia, Arab, dll (Kis 2:1-12). Jadi tentu saat itupun ada orang-orang Arab yang takjub dengan perbuatan yang dilakukan Allah atas Para Rasul dan karena saking takjubnya mereka akhirnya membuka diri untuk menerima Kristus dan menjadi seorang Kristen (pengikut Kristus) (Kis. 2:41). Perlu juga diketahui bahwa jauh sebelum adanya agama Islam dalam bangsa semitik sekitar hampir 7 abad setelah agama Kristen, umat Kristen telah terlebih dahulu mengerti tentang arti dan makna shalat dalam konteks Kristiani. Dalam buku shalat Al-Masihiyyah Al-Qibthiyyah (Kristen Mesir: Kekristenan yang dibawa oleh Rasul/Penginjil Markus) dikatakan demikian tentang sholat ‘’ASH-SHOLATU hiya asy-syukru wa ad-du'a wa munajatu al-Khaliq wa tasbihuhu.’’ Artinya SHALAT itu adalah ucapan syukur, dialog, permohonan, dan pujian kepada Sang Pencipta. Sebenarnya istilah shalat tidak lain dan tidak bukan adalah sama sebagaimana kata benda "doa" atau kata kerja ‘’berdoa’’ atau ‘’praying’’ dalam bahasa Inggris. Penerapan realitas istilah "shalat" yang terjadi pada Gereja-Gereja Arab TERNYATA MEMILIKI MAKNA YANG LUAS, TIDAK HANYA DISEMPITKAN HANYA PADA SHALAT 7 WAKTU SAJA. Jemaat Kristiani yang berada di Timur Tengah yang notabene berbahasa Arab tidaklah asing dengan istilah ‘’shalat’’, karena mereka sendiri adalah orang Arab yang tahu bahwa yang namanya shalat itu adalah ketika mereka memuliakan Allah dalam doa, yang mana dalam doa itu mereka memuji-Nya, mengucap syukur atas setiap kemurahan dan kebaikan yang Tuhan telah berikan, berdialog dengan dia tentang berbagai persoalan hidup, dan memohon permintaan-permintaan kepada-Nya. Jadi doa yang dilakukan baik secara komunal maupun personal, dirumuskan ataupun tidak, spontan maupun tidak, doa pada pertemuan pemimpin-pemimpin Kristen (ijtima), mendoakan doa-doa yang diucapkan ketika Misa/Al-Quddas Al-Ilahi artinya adalah sama, yakni bahwa mereka sedang shalat, mereka sedang berinteraksi dengan Tuhan.
        Di bawah ini adalah bukti bahwa kata shalat itu tidak lain sebagaimana kata doa ataupun berdoa. Silahkan diperhatikan foto-foto yang saya screenshots dari aplikasi dan website umat Kristen Arab di bawah ini, wa bil khusus umat Gereja Ortodoks Oriental Koptik, yakni komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah tentang daftar doa-doa diluar doa 7 waktu yang TERNYATA juga dinamakan Shalat, seperti: Doa sebelum makan, doa sesudah makan, doa sebelum belajar, doa sebelum menerima Hosti Suci, dst.


 Dan untuk bukti video umat Kristen Arab di bawah ini:

Romo Tadros Ya'qub Malathiy dari Gereja Ortodoks Oriental Koptik sedang berdoa spontan untuk Tahun Baru juga disebut Sholat.

Videonya silahkan klik di sini.

Romo Ya'qub berdoa spontan untuk mereka yang sedang tertekan juga disebut Sholat.

Videonya silahkan klik di sini.

Gadis Kristen Ortodoks Oriental Koptik sedang berdoa sebelum makan juga disebut Sholat.
Videonya silahkan klik di sini.
 
Anak laki-laki Kristen Ortodoks Oriental Koptik sedang berdoa sebelum belajar juga disebut Sholat.

Videonya silahkan klik di sini.

          Ini hanyalah sedikit bukti. Setiap orang yang setidaknya tahu sedikit saja tentang bahasa Arab sebagaimana penulis, dapat mencari video-video umat Kristen Arab di Youtube. Silahkan dicari ketika mereka sedang berdoa dimanapun dan saat apapun, penulis jamin 100% umat Kristen Arab menamai semua itu dengan sholat, sebab orang yang berdoa adalah orang yang sedang sholat. Simpel!!! Ya sesederhana itu. Fakta ini menunjukkan bahwa jelas umat Kristen Arab memang memaknai kata "Sholat" secara luas. Para Abuna (Romo) dan umat tentu akan mengucapkan istilah "sholat" tidak hanya pada sholat 7 waktu saja, tapi seperti yang telah saya katakan di atas, seperti ketika mereka melakukan doa sebelum makan, doa sesudah makan, doa sebelum belajar, dst. Mengapa sholat itu tidak berbeda samasekali dengan berdoa? Bukti lainnya, doa Bapa Kami/Abana yang berdiri sendiri pun juga disebut Sholat ar-Robbaniyyah yang artinya Doa Tuhan atau doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus Sendiri kepada kita. Ternyata jelas dalam dunia Kekristenan Arab, shalat itu memiki arti dan makna yang luas, tidak sempit sebagaimana yang dikatakan oleh umat Kristen Ortodoks Timur terkhusus umatnya yang adalah orang-orang Indonesia, sebab mereka menyempitkan istilah sholat hanya pada doa 7 waktu yang dirumuskan dan dengan demikian mengklaim bahwa hanya merekalah Kristen yang melakukan shalat. NAMUN FAKTA BERBICARA LAIN, yang benar dalam budaya Kekristenan Arab adalah kata "shalat" memiliki makna yang luas dan tidak ada bedanya dengan berdoa. Shalat Kristen itu ada berpuluh-puluh jenisnya, Shalat 7 waktu hanyalah SALAH SATU JENIS SHOLAT. Itulah kebenarannya. Hal itu sama sebagaimana doa-doa yang ada pada daftar doa di "Buku Puji Syukur Gereja Katolik", itu adalah jenis-jenis sholat. Ada fakta yang lebih simpel dalam penerapan realitas istilah shalat ini. Semisal contoh, ada orang Kristen di Arab berkata,"Tuhan telah mendengarkan doaku, "doaku" disini dalam bahasa Arab dikatakan "sholati" (sholatku/doaku). Tidak peduli doa itu yang dirumuskan atau yang spontan adalah shalat. Misal juga ada seorang Kristen Arab mengatakan,"Mari kita sekarang berdoa untuk saudara-saudari kita yang sedang mengalami musibah" berdoa disini ya sholat. Maka dengan realita ini menegaskan bahwa umat Kristen baik dari Gereja Katolik maupun Protestan DARI DULU DAN SAMPAI DETIK INI DAN SELAMANYA juga melakukan sholat, sebab mereka juga berinteraksi dengan Tuhan dengan berdialog dengan-Nya, mengucap syukur kepada-Nya, memuji Nama-Nya, dan memohon kepada-Nya.
        Lalu pertanyaan selanjutnya, kalau shalat itu adalah sama sebagaimana dengan berdoa lalu mengapa saudara-saudari kita Muslim shalat dengan prostration (gerakan) seperti sujud, rukuk, berdiri? Eeeeiiitss... jangan salah umat Kristiani Timur Tengah pun berdoa dengan berdiri, rukuk, dan membuat tanda salib lalu sujud  tapi TERKHUSUS pada JENIS DOA/SHOLAT YANG 7 WAKTU/ASHOBUS SHOLAWAT/LITURGIA HORARUM. Ini semua adalah ungkapan atau tata cara penghormatan bangsa semitik yang menjadi tradisi untuk mengungkapkan penghormatannya kepada raja-raja, bangsawan, orang yang dianggap terhormat atau bahkan Tuhan Sang Pencipta. Tradisi ini bisa kita lihat pada kehidupan umat Allah sejak dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagaimana yang tercatat dalam Kitab Kejadaian 17:3, 18:12, 19:1, 23:7, 24:48, 33:3, 33:7, 43:28, 44:14, Keluaran 18:17, Bilangan 14:5, 16:22, Injil Matius 20:20, 26:39, Injil Lukas 24:52, Injil Yohanes 9:38, dst. Hal itu pada dasarnya sebagaimana dalam tradisi Jawa ketika seseorang mengungkapkan penghormatannya kepada orang lain ada tata cara membungkuk (rukuk), jengkeng, berdiri, dst. Namun hakikat shalat (berdoa) itu bukanlah masalah prostration/budaya tapi hati yang terarah kepada Tuhan, hati yang terfokus yang sejenak meninggalkan segala rutinis keduniawiaan dan menyadari dirinya ada di hadapan Allah. Maka dengan kesadaran itu diharapkan terjadi hubungan yang intim diantara Allah dan manusia di dalam doanya sebagaimana yang dikatakan oleh Romo Al-Baba Syinudah At-Tsalits Nazhir Jayd Rofail. Romo mengilustrasikan doa sebagai jembatan yang menghubungkan manusia dengan Tuhan, sehingga dengan doa yang terhubung dengan Tuhan tersebut, seorang beriman termotivasi untuk hidup kudus dan berkenan kepada Tuhan dalam iman yang hidup yang terealisasi dalam buah-buah roh.
        Perlu juga diketahui, bahwa JAUH ratusan tahun sebelum dan terlepas dari keyakinan umat Muslim yang konon menerima perintah shalat 50 kali yang terjadi tawar-menawar dengan Tuhan hingga menjadi 5 waktu shalat dalam peristiwa Israj Mi’raj, umat Kristiani sudah berdoa pada jam-jam yang nyaris sama dimana umat Muslim melakukan shalat 5 waktu dan 2 shalat sunnah (dhuha dan tahajjud). Doa pada jam-jam tersebut dalam iman Kristiani bersifat doa yang Kristosentris, karena semuanya tertuju maupun terpusat untuk mengenang kisah hidup Tuhan kita Yesus Kristus. Doa ini disebut dengan istilah Arabik “Ashabus Sholawat” atau dalam Gereja Katolik Roma disebut Liturgia Horarum ataupun Brevir. Inilah jenis sholat 7 waktu itu. Namun perlu juga diketahui bahwa doa 7 waktu Kristiani ini tidak bersifat syariat sebagaimana shalat Muslim, namun lebih kepada kesadaran diri karena kerinduan umat untuk datang mengucap syukur atas kebaikan Tuhan, memuliakan Tuhan, memuji-Nya, bercakap-cakap dengan Dia, memohon permintaan kepada-Nya dan merenungkan kisah hidup Tuhan kita Yesus Kristus. Orang yang beriman dan mengasihi Tuhan yang adalah kekasih sejatinya tentu akan memiliki waktu doa/shalat semakin banyak diluar doa 7 waktu tersebut. Nama-nama dan makna doa Kristiani terkhusus jenis doa 7 waktu tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sholat Awwal/LAUDES (Doa Jam 5-6 pagi, bdk shalat subuh) artinya doa yang mengenang saat kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus yang mengalahkan maut untuk memberi hidup bagi umat-Nya.

2. Sholat Tsalits/TERSIA (Doa Jam 9 pagi, bdk shalat dhuha) artinya doa yang mengenang Tuhan kita Yesus Kristus yang dihakimi secara tidak adil oleh Pontius Pilatus dan mengenang turunnya Roh Kudus atas Para Rasul. Dengan demikian memotivasi kita jika kita diperhadapkan kepada ketidak adilan dunia maka kita harus bisa berusaha meneladani Tuhan untuk tetap tabah dan antusias dengan berusaha tetap tinggal di dalam kebenaran. Karena dengan sikap yang demikian pada waktunya akan sebagaimana Kristus, yakni Kristus yang akhirnya sampai kepada kemuliaan meskipun pada awalnya menghadapi banyak rintangan. Kita pun sama, jika kita setia sampai akhir maka kita pun pada akhirnya akan melihat hal-hal yang indah maupun menerima mahkota kehidupan, karena Firman Tuhan menjelaskan bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya dan dia yang tahan uji akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah’’ (Bdk. Pengkhotbah 3:11a, Yak. 1:12).

3. Sholat Saadis/SEXTA (Doa jam 12-1 siang, bdk shalat dzuhur) artinya doa yang mengenang sengsara Tuhan kita Yesus Kristus di atas kayu salib. Dengan demikian memotivasi kita untuk selalu antusias disaat kita menghadapi persoalan-persoalan dalam hidup yang terkadang terasa berat, karena permasalahan-permasalahan kita ibarat setetes air dalam samudera yang luas jika dibandingkan dengan sengsara yang Tuhan kita Yesus Kristus pernah alami di atas kayu salib.

4. Sholat Tis’ah/NONA (Doa jam 3 sore, bdk shalat asyar) artinya doa yang mengenang saat kegelapan meliputi daerah tempat Kristus disalibkan sampai jam 3 dan dikala itulah Raja kita menghembuskan Nafas-Nya yang terakhir, Dia yang mencintai kita sampai akhir. Dialah Gembala Yang Baik yang menyerahkan nyawa-Nya bagi kita domba-domba atau para sahabat-sahabat-Nya (Bdk. Mat. 20:28, Mrk. 10:45, Yoh. 10:11). Dialah Guru Yang Baik yang membuktikan ajaran cinta kasih-Nya dengan perbuatan  nyata.

5. Sholat Ghurub/VESPER (Doa jam 6 petang, bdk shalat maghrib) artinya doa mengenang Tubuh Mulia Kristus yang diturunkan dari kayu salib oleh Yusuf dari Arimathea dan dipangku oleh Bunda Maria dengan hati yang remuk bagaikan tertembus pedang.

6. Sholat Naum/COMPLETORIUM (Doa jam 8-9 malam, bdk shalat isya) artinya doa mengenang saat dimana Tubuh Mulia Kristus dikuburkan.

7. Sholat Lail/VIGIL/MATINUS (Doa jam 12 malam, bdk shalat tahajjud) artinya doa mengenang sabda Kristus supaya kita berjaga-jaga agar tidak jatuh ke dalam pencobaan. Berjaga-jaga senantiasa dalam doa dan perbuatan kasih yang nyata karena kedatangan Anak Manusia seperti pencuri yang mana kita tidak tahu kapan waktunya (Bdk. Mat. 24:43-44, 1 Tes. 5:2). Dengan demikian kita berharap supaya kita dilayakkan menerima mahkota kehidupan kekal.

        Kesimpulannya adalah SHOLAT Kristiani itu memiliki makna yang luas dan memiliki banyak jenis dan tidak berhenti pada shalat 7 waktu saja. Sholat 7 waktu adalah salah satu jenis sholat Kristen dari sekian banyak jenis sholat umat Kristen, sebab kita tahu bahwa sholat itu merupakan ucapan syukur, dialog, permohonan, dan pujian kepada Allah Tritunggal Mahakudus.

Penulis tuliskan daftar beberapa jenis sholat Kristen di bawah ini agar lebih mudah untuk dipahami:
1. Sholat Sebelum Makan
2. Sholat Sesudah Makan
3. Sholat Sebelum Pengakuan Dosa
4. Sholat Sesudah Pengakuan Dosa
5. Sholat Al-Ajbiyah/Ashobus Sholawat/Liturgia Horarum/Liturgy of the Hours/Brevir (Doa 7 Waktu)
6. Sholat Sebelum Belajar
7. Sholat Sesudah Belajar
8. Sholat Sebelum Bekerja
9. Sholat Sesudah Bekerja
10. Sholat Jenazah
11. Sholat Sate (Saat Teduh) istilah Gereja Protestan
12. Sholat untuk Calon Pasangan Hidup
13. Sholat Ijtima/Pertemuan para Majlis Kanais (Dewan Gereja-Gereja)
14. Sholat Ar-Robbaniyyah (Doa Bapa kami)
15. Sholat-sholat/doa-doa dalam Misa juga disebut Sholat
16. Sholat sebelum bepergian
17. Sholat ketika hendak pulang dari bepergian
18. Sholat-sholat/doa-doa dalam Buku Puji Syukur Katolik seperti Doa Rosario, Doa Angelus, Doa Kerahiman, dst)
19. Sholat spontan untuk beberapa ujub yang dikehendaki
20........., dst. (Catatan: Umat Kristen Arab menyebut kata sholat dalam arti jamak/doa-doa adalah sholawat).

        Jadi jelas bahwa "Sholat 7 Waktu" adalah SALAH SATU JENIS SHOLAT KRISTEN dan seturut budaya Kekristenan Arabia tidak benar kalau hanya sholat 7 waktu saja yang dinamakan sholat, sebab sekali lagi kata sholat itu digunakan/diucapkan oleh umat Kristen Arab untuk mengatakan "doa (prayer) atau berdoa (praying)". Ora et Labora ketika ditranslatekan ke Arab ya menjadi sholat wa a'mal (berdoa dan bekerja). Jika umat Ortodoks Timur, khusus umatnya yang di Indonesia mengatakan bahwa umat Kristen Katolik dan Protestan hanya berdoa yang menurut mereka hanya diartikan meminta dan meminta dan tidak sholat, itu sangatlah keliru, sebab berdoa itu tidak hanya meminta. Umat Kristen dari Gereja Katolik maupun Protestan ketika mereka berdoa ada beberapa unsur di dalamnya, baik itu mengucap syukur, berdialog, meminta maupun memuji Tuhan. Maka jelas doa/berdoa/prayer/pray/praying seturut pengertian umat Kristen Indonesia sama dengan "SHOLAT" sebagaimana yang dipahami oleh umat Kristen Arab. Sekali lagi untuk mengerti arti sholat, perlu dicatat deskripsi tentang sholat oleh umat Kristen Arab sendiri yang berbunyi "ASH-SHOLATU hiya asy-syukru wa ad-du'a wa munajatu al-Khaliq wa tasbihuhu". Memang ada kata Arab "du'a" yang pengertiannya adalah "permintaan/permohonan", TAPI KATA ITU SEPENUHNYA memiliki pengertian yang tidak sama dengan doa/berdoa yang dipahami oleh umat Kristen Indonesia pada umumnya, SEBAB doa/berdoa yang dipahami oleh umat Kristen Indonesia sejak dahulu lebih ke "sholat". Doa/berdoa dalam pengertian umat Kristen Indonesia jelas adalah sholat, jika tidak demikian TENTU SEHARUSNYA "Doa Bapa Kami" disebutnya Du'a Ar-Robbaniyyah atau The Lord's Request dan bukan SHOLAT AR-ROBBANIYAH atau The Lord's Prayer. TAPI faktanya sebutannya adalah SHOLAT AR-ROBBANIYAH/THE LORD'S PRAYER (DOA TUHAN/DOA YANG DIAJARKAN OLEH TUHAN KEPADA KITA). Lagipula di dunia Kristen maupun Muslim Arab kata "sholat" jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris memang diterjemahkan dengan "prayer".

           Pada akhirnya doa/berdoa yang memang adalah sholat DITEGUHKAN oleh umat Kristen Arab sendiri tatkala mereka mempraktekkan doa diluar doa 7 waktu seperti daftar di atas yang JUGA MEREKA NAMAKAN SHOLAT DAN BUKAN SEKEDAR DU'A. Du'a di dalam pengertian umat Kristen Arab adalah salah satu unsur di dalam Sholat, yakni unsur permintaan/permohonan. Begitu juga bagi umat Kristen Indonesia salah satu unsur ketika mereka berdoa adalah meminta disamping unsur mengucap syukur, berdialog, meminta, dan memuji. Penulis adalah seorang Katolik Roma sejak kecil terbiasa ketika berdoa isinya juga tidak melulu meminta dan meminta ataupun memohon dan memohon. Penulis sangat yakin jika diadakan riset kepada seluruh umat Kristen Katolik dan Protestan di seluruh Indonesia terkait isi ketika mereka berdoa, pasti juga tidak melulu meminta dan meminta ataupun memohon dan memohon. So........ Para Pembaca yang budiman bisa memahami what is sholat? Benarkah Katolik dan Protestan tidak sholat?????????????
        Semoga dengan tulisan ini kita sekalian semakin mempunyai iman, harapan, dan kasih yang dewasa kepada kepada Allah Tritunggal Mahakudus dan sesama, dan tidak menjadi biang perpecahan komunitas Kristen saja, sehingga kita menjadi umat Allah sebagaimana yang Rasul Petrus katakan,’’Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.’’ (1 Pet 2:9-10). Amiiiiiiin......



Tambahan penting!!! Perlu menjadi perhatian untuk semua umat Masihiyyin (Kristen)→
Ada hal yang sangat penting bagaimana seorang Kristen itu harus berdoa/sholat seturut ajaran Tuhan kita Yesus Kristus. Hal ini sama dengan perintah Tuhan Yesus bagaimana seorang Kristen itu harus berpuasa. Apakah itu? Jawabannya hindari KEMUNAFIKAN!!!

Mari kita baca perintah-Nya

"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan"
(Mat. 6:5-7)

dan dalam berpuasa→

"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu"
(Mat. 6:16-18)

        Perintah Tuhan Yesus Kristus bagi kita umat Masihiyyin di dalam berdoa adalah jelas, yakni menghindari sikap munafik. Tidak dibenarkan bagi kita umat Kristen berdoa di tempat-tempat umum/keramaian (jalan, pasar, mall, dst) dengan tujuan agar dilihat orang. Tentu hal itu tidak dibenarkan, sebab hakikat seseorang berdoa sejatinya merupakan hubungan diantara manusia dengan Tuhan, sebagaimana yang dikatakan oleh Romo Al-Baba Syinudah Ats-Tsalits Nazhir Jayd Rofail, Penerus Rasul Markus ke-117. Romo Al-Baba Syinudah Ats-Tsalits Nazhir Jayd Rofail dalam khotbahnya mengatakan demikian tentang berdoa/sholat:

"Agar di dalam kita berdoa terjadi hubungan dengan Tuhan, maka doa itu harus ada kesadaran, ada pengertian, dan ada pengertian maupun pemahaman tentang kata-kata apa saja yang kita sampaikan kepada Tuhan, sebab doa bukanlah sebuah mantera. Kita sebagai orang Arab yang berbahasa Ibu bahasa Arab hendaklah berdoa dengan bahasa ibu kita ini, yakni bahasa Arab, sebab inilah bahasa yang sungguh kita mengerti maupun pahami. Bagi umat Kristen yang berasal dari bangsa-bangsa lain hendaklah mereka berdoa menggunakan bahasa mereka masing-masing".


        Jelas seorang Kristen tidak dibenarkan ketika mereka berdoa menggunakan bahasa yang tidak mereka pahami, sebab hal itu tidak akan membuat hubungan diantara Tuhan dan manusia dapat terjadi. Gereja Ortodoks Oriental Suriah yang dipimpin oleh Romo Al-Bathriyark Mor Ignatius Afram Ats-Tsani Sa'id Karim, Penerus Rasul Buthrus (Petrus) ke-123 di Anthiokia, yang oleh orang Indonesia dikenal sebagai "KOS" yang berbahasa Arab pun dimana Gerejanya tersebar di seluruh dunia juga tidak beribadah menggunakan bahasa Arab. Misal contoh: Kita lihat umatnya yang cukup banyak ada di India beribadah tidak menggunakan bahasa Arab melainkan dengan bahasa India maupun bahasa Malayalam. Para Usquf maupun para imam yang notabene merupakan Penerus Para Rasul telah menjelaskan bagaimana seseorang harus berdoa agar berkenan bagi Tuhan dan agar di dalam berdoa terjalin hubungan diantara Tuhan dan manusia. Maka setiap orang Kristen yang masih berdoa dengan bahasa yang bukan bahasanya atau bahasa yang tidak dimengerti dan dipahami segeralah bertobat, janganlah berdoa dengan cara seperti itu. Para Usquf maupun para imam yang notabene penerus Para Rasul tidak menganjurkan hal demikian. Janganlah kita berdoa dengan bahasa latin (seperti umat Katolik Roma sebelum Konsili Vatikan II) sebab kita bukanlah orang latin yang tidak sepenuhnya paham bahasa latin, janganlah kita berdoa dengan bahasa Arab (seperti umat KOS Indonesia) sebab kita bukanlah orang Arab yang tidak paham sepenuhnya bahasa Arab, janganlah kita berdoa dengan bahasa Spanyol disaat kita bukanlah 
orang Spanyol yang paham bahasa Spanyol dengan baik, dan seterusnya. NAMUN hendaklah kita berdoa dengan bahasa ibu yang kita pahami, baik itu bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Dayak, bahasa Madura, bahasa Banyuwangi, dan seterusnya. Ini perlu menjadi perhatian bagi semua kita umat Masihiyyin, agar di dalam doa kita boleh terjadi hubungan dengan Tuhan. Romo Al-Baba Syinudah Ats-Tsalits Nazhir Jayd Rofail mengatakan demikian tentang orang-orang yang sungguh sukses di dalam berdoa/sholat:

"Orang yang sukses dalam doanya adalah orang yang sukses dalam pertobatannya, orang yang sukses dalam doanya adalah ketika dia berdoa merasakan ada kuasa dari Yang Maha Tinggi, orang yang sukses dalam doanya adalah orang yang menerima 
berkat karena doanya, orang yang sukses dalam doanya adalah ketika berdoa merasakan kehadiran Tuhan dan merasakan kekudusan, orang yang sukses dalam doanya adalah dia yang merasakan hubungan yang semakin kuat dengan Penciptanya".

        Jelas kunci berdoa agar berkenan bagi Tuhan adalah menghindari kemunafikan, menggunakan bahasa ibu, dan sadar di dalam doanya. Begitu pula dengan berpuasa juga ditekankan oleh Tuhan Yesus Kristus agar tidak bersikap munafik, melainkan berusaha agar tidak diketahui orang ketika dirinya sedang berpuasa. Seorang Kristen yang berdoa dan berpuasa berlawanan dengan perintah Tuhan Yesus Kristus dikatakan oleh-Nya sudah mendapat upahnya. Apakah itu? Yang pasti bukan perkenanan Tuhan melainkan hanya pujian manusia.
Jadi sebagai orang Kristen janganlah kita beribadah seperti orang-orang diluar iman yang tidak sesuai dengan hikmat Kristus. Para Bapa Bangsa, Nabi-Nabi, Nabiyah-Nabiyah, Para Kahana/Kahin (Imam), Para Hakim, Para Raja umat pilihan, YESUS dan Para Rasul-Nya, Para Klerus (Penerus Para Rasul-Nya YESUS), dan Para Ruhban (Rohib dan Rohibah) tidak mengajarkan  berdoa secara hafalan dengan bahasa Arab. Melainkan dengan bahasa yang dipahami, dimengerti, dan dengan kesadaran dalam doanya sebab TUHAN MAHA MENGERTI SEGALA BAHASA UMATNYA.

TAMBAHAN: 

SHOLAT KRISTEN☩
Umat Kristen Katolik maupun umat Kristen Protestan/Reformasi pun selalu sholat dengan tata caranya sampai detik ini. Anggapan bahwa yang sholat hanyalah umat Kristen Ortodoks dan umat Islam adalah JELAS SALAH BESAR!!!

Bismil Âb wal Ibn war Rûhul Qudus, Al-Ilahil Wâhid. Âmîn.

السّلام معكم ومحبّة ونعمة ربّنا ومخلّصنا يسوع المسيح وخلاصه☨
PENCERAHAN TENTANG SHOLAT KRISTEN
INFO MENARIK 'SHOLAT'☩
https://youtu.be/XjSoVDDIN0Y
Orang Masihiy [Kristen/Pengikut Kristus] tidak usah heran dengan istilah "sholat". Apapun Gereja maupun Denominasi Anda, tanpa Anda sadari Anda itu selalu sholat. Begini penjelasannya→
SHOLAT KRISTEN
الصلاة المسيحية
Ash-Sholaah Al-Masiihiyyah
Pada faktanya di Timur Tengah yang disebut istilah Arab "SHOLAT" oleh orang-orang Kristen Arab, baik yang Katolik Timur maupun Ortodoks, TIDAKLAH terbatas hanya pada doa-doa dengan rumusan baku yang tata pelaksanaannya menggunakan gerakan dan yang dilaksanakan pada jam-jam tertentu saja sebagaimana doa-doa yang dipraktekkan oleh umat agama Yudaisme dengan Kitab Siddurnya. Jika istilah 'Sholat' hanya dimengerti secara demikian tentu itu penyempitan makna sholat, tidak utuh, dan tidak pula sesuai fakta yang dihidupi oleh umat Katolik, Ortodoks maupun Asiria dari Timur di Timur Tengah ataupun di dunia 'Arobiyyah yang notabene berbahasa Arab. Fakta di lapangan bahkan membuktikan bahwa para imam Katolik maupun para imam Ortodoks di dunia Arabia, tatkala mereka berdoa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum bepergian, doa sebelum menerima Hosti Suci, doa sebelum belajar, doa sebelum tidur, doa spontan, dst PUN DISEBUT SHOLAT. Apa hakikat daripada sholat??? Ash-Sholatu hiyya asy-syukru wa ad-du'a wa munajatu al-Khaliq wa tasbihuhu. Dengan demikian sholat dimaknai dan diterapkan secara luas dalam hidup keagaaman umat Kristen Arab, baik yang Katolik maupun yang Ortodoks. Tidak sempit. Exactly memang berbeda doa-doa spontan, doa sebelum makan, dst dengan doa-doa pada jam-jam tertentu tersebut yang mirip dengan siddur itu. Namun semua doa-doa ini kendatipun berbeda penerapan maupun pelaksanaannya, hakikatnya ada dalam satu naungan, yakni SHOLAT. Ini fakta yang dihidupi oleh umat Kristen di dunia Arab hingga detik ini. Jadi agar PER-SHOLAT-AN ini dapat dengan mudah dipahami, jenis dan macamnya SHOLAT sebagaimana daftar berikut→
A. Jenis Sholat sebelum maupun sesudah beraktivitas secara umum. Misal macamnya→
1. Sholat sebelum dan sesudah makan.
2. Sholat sebelum dan sesudah belajar.
3. Sholat sebelum dan sesudah bepergian.
4. Sholat sebelum dan sesudah bekerja, dst
 
B. Jenis Sholat Spontan.
Misal macamnya→
1. Sholat ulang tahun.
2. Sholat disaat berada dalam situasi berbahaya.
3. Sholat ketika melihat makhluk halus😅
4. Sholat Ijtima' Majlis Kanais, DST.
 
C. Jenis Sholat dalam Misa/Qurbana Qadisya
Misal macamnya→
1. Sholat Tobat.
2. Sholat sebelum dan sesudah menerima Hosti Suci.
3. Sholat/Sholawat Umat.
4. Sholat dalam Liturgi Ekaristi, yakni Doa Syukur Agung dan Komuni.
5. Bahkan lagu-lagu pujian yang dinyanyikan dalam Misa dapat dikatakan sholat yang dinyanyikan. Bahkan Misa itu hakikatnya adalah sholat, yakni 'Sholaat al-Quddaas al-Ilahiy'
9. Misa untuk pemakaman biasa disebut Sholat al-Janaazah
 
C. Sholat Ashabus Sholawat/Liturgia Horarum/Brevir/Sholat pada Jam-Jam Tertentu.
Misal macamnya→
1. Sholat Angelus (Malaikat Tuhan).
2. Sholat Awwal/Laudes/Primus.
3. Sholat Tsalits/Tercia.
4. Sholat Saadis/Sexta.
5. Sholat Tis'ah/Nona.
6. Sholat Ghurub/Vesper.
7. Sholat Naum/Completorium.
8. Sholat Lail/Matinus.
 
D. Sholat Devosi.
Misal macamnya→
1. Sholat Novena.
2. Sholat Jalan Salib.
3. Sholat Tasbih Rosario.
4. Sholat Yasuu'a (Doa menyerukan Nama Yesus), dst.
 
Pada dasarnya SHOLAT itu ya DOA/Prayer/Oratio. Orang yang berdoa/pray/praying adalah orang yang sholat. Fakta yang simpel! Itulah juga sebabnya Doa Bapa kami yang berdiri sendiri juga disebut sebagai 'الصلاة الربانية' (Dibaca: Ash-Sholaah ar-Robbaaniyyah [Ash-Sholaatur Robbaaniyyah]) yang bermakna Doa Tuhan atau Doa yang diajarkan Tuhan pada kita. Jadi orang Kristen yang disebut melakukan sholat itu bukan yang hanya melakukan doa 7 waktu pada jam-jam tertentu itu saja, melainkan setiap orang Kristen dari Gereja atau Denominasi apapun yang berdoa dengan doa jenis apa saja sebagaimana daftar di atas disebut SHOLAT. INI FAKTA NYATA DI TIMUR TENGAH ATAU DI DUNIA ARAB. Dan tahukah Anda bahwa bentuk jamak dari kata 'Sholaat' adalah 'Sholawaat'? Itulah sebabnya mengapa daftar doa-doa Kristen disebut 'Sholawaat' sebagaimana dalam website umat Kristen Ortodoks Oriental Koptik ini https://st-takla.org/Prayers-Slawat/Online-Coptic-Prayer-Book-02-Index_.html
Faktanya jelas dalam website umat Ortodoks tersebut dituliskan daftar sebagai berikut→
 صلاة قبل الاعتراف
Sholat qobla al-a'tiroofi= Doa sebelum pengakuan.

صلاة قبل الأكل
Sholat qobla al-Akli= Doa sebelum makan.
صلاة بعد الاعتراف
Sholat ba'da al-a'tiroofi= Doa sesudah pengakuan dosa.

صلاة قبل التناول
Sholat qobla at-Tanaawuli= Doa sebelum makan.

صلاة قبل المذاكرة
Sholat qobla al-Mudzaakaroh= Doa sebelum belajar.

Fakta ini menunjukkan bahwa umat Kristen baik yang berasal dari Gereja Katolik, Ortodoks Oriental, Ortodoks Timur, Asiria dari Timur, dan bahkan denominasi Protestan/Reformasi sekalipun, sampai detik ini tetap setia melakukan SHOLAT.

FAKTA DI LAPANGAN OLEH UMAT KRISTEN TIMUR TENGAH→
Di bawah ini Romo Tadros Ya'qub Malathiy dari Gereja Ortodoks Oriental Koptik sedang berdoa spontan untuk Tahun Baru juga disebut Sholat https://youtu.be/WnmYdPptyrQ

Sedangkan ini doa dari Romo Tadros untuk mereka yang sedang tertekan juga disebut sholat https://youtu.be/QhOStLxyaIA

Doa sebelum makan juga disebut sholat https://youtu.be/M4tuoNITpJQ

Doa sebelum belajar oleh umat Ortodoks juga disebut sholat
https://youtu.be/fa4pI_l98l0

Doa bagi musuh dan untuk mengusir setan juga dinamakan sholat
https://youtu.be/9DIv-94rp6Q

Misa juga dinamakan Sholat
https://youtu.be/1bAo0g8z0Dg

Doa YESUS juga dinamakan Sholat
https://youtu.be/CvgwwSzOeJY

صلاة الجنازة
Doa penguburan Kristen juga dinamakan Sholat, yakni Sholaat al-Janaazah https://youtu.be/hhqo3ZtFP1U

Pertemuan doa dewan Gereja-Gereja juga disebut SHOLAT, yakni Ijtima' Sholat Majlis Kanais https://youtu.be/6hmLF5EVGLU

Para Bapa Bangsa, Nabi-Nabi, Nabiyah-Nabiyah, Para Kahana/Kahin (Imam), Para Hakim, Para Raja umat pilihan, YESUS dan Para Rasul-Nya, Para Klerus, Para Ruhban (Rohib dan Rohibah) dan umat Masihiy (Kristen) tidak mengajarkan  berdoa secara hafalan dengan bahasa Arab. Melainkan dengan bahasa yang dipahami, dimengerti, dan dengan kesadaran dalam doanya sebab TUHAN MAHA MENGERTI SEGALA BAHASA UMATNYA. Romo Al-Baba Syinudah Ats-Tsalits Nazhir Jayd Rofail, Penerus Rasul Markus ke-117 dari Gereja yang berbahasa Arab pun berkata,’’Jika kita berdoa, haruslah kita berdoa dengan kesadaran, dengan pengertian, dan dengan pemahaman tentang kata-kata apa saja yang kita sampaikan kepada Allah supaya doa kita tidak menjadi sebuah doa dengan rangkaian kata yang sia-sia,  maka sebagai orang Mesir yang berbahasa Arab kita harus menggunakan bahasa Arab yang kita mengerti dan pahami saat berdoa dan bagi umat Masihiy/Masihiyyin (Kristen) dari bangsa-bangsa lain hendaknya mereka pun menggunakan bahasa mereka sendiri". Romo juga melanjutkan bahwa seorang Kristen yang berhasil/sukses dalam sholat (berdoa)nya itu ditandai dengan sukses dalam pertobatannya, merasakan adanya kuasa dari Yang Maha Tinggi, menerima berkat karena doanya, merasakan hadirat Tuhan dan merasakan kekudusan, dan merasakan hubungan
yang semakin kuat dengan Penciptanya. Tujuan doa yang terpenting adalah agar mendorong hati seseorang untuk menjadi pribadi-pribadi yang selalu ingin hidup di dalam kasih sebagaimana yang Alkitab al-Muqoddas katakan,’’Allah adalah kasih. Barangsiapa tinggal di dalam kasih tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam dia’’ (1 Yoh. 4:16).

TAMBAHAN:
SEMBAHYANG ADALAH SALAH SATU UNSUR DI DALAM SHOLAT, YAKNI MENYEMBAH SANG PENCIPTA. JADI BUKAN SHOLAT ITU SEKEDAR SEMBAHYANG.


Semoga kita umat Masihiyyin terhindar dari segala tata cara beribadah yang dalam pandangan iman kita adalah kesia-sia-an yang tidak mendatangkan rahmat Tuhan. Semoga Tuhan menyertai perjuangan kita. Amin.


Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto, sicut erat in principio et nunc et semper et in saecula saeculorum. Amen.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.