Minggu, 19 Juli 2015

KESAKSIAN UNTUK TIDAK MERUMAT KERIS (BENDA-BENDA GAIB)

KESAKSIAN UNTUK TIDAK MERUMAT KERIS (BENDA-BENDA GAIB)

ﺑﺎﺳﻢ ﺍﻵﺏ ﻭﺍﻻﺑﻦ ﻭﺍﻟﺮﻭﺡ ﺍﻟﻘﺪﺱ، ﺍﻹﻟﻪﺍﻟﻮﺍﺣﺪ، ﺁﻣﻴﻦ

           Pada kesempatan ini kembali saya ingin berbagi sebuah kesaksian iman dari seorang paman yang berinisial HS. Kesaksian ini berdasarkan kisah nyata dan saya beritakan sebagaimana adanya, sebab sekali lagi saya katakan dalam iman Masihiyyah (Kristiani) ditekankan oleh Firman Tuhan, bahwa jika ya hendaklah katakan ya dan jika tidak hendaklah katakan tidak, lebih dari pada itu berasal dari si jahat [iblis/syayathin/syaithon/setan/para malaikat yang jatuh] (Mat. 5:37). Baiklah tidak perlu panjang lebar dalam saya berkata-kata, langsung saja saya mulai kesaksiannya. Semoga menjadi barokah (blessing) bagi kita semua. Amin. 
            Kesaksian ini datang dari seorang paman Kristen dari Gereja Katolik yang berinisial HS. Keluarga Paman HS adalah keluarga Kristen Katolik, namun sebelumnya perlu diketahui bahwa keluarga paman HS belum mendalami hidup iman Kekristenannya. Ayah paman HS dan paman HS sendiri sebagai orang Jawa tidaklah asing dengan yang namanya keris. Keris dipercaya memiliki kekuatan magic karena dihuni oleh makhluq ghaib. Setiap bulan Suro keris-keris ini sering dirumat (dirawat) secara ritualistik. Banyak hal-hal ajaib yang terjadi. Singkat cerita, Paman HS telah pun menjadi seorang Katolik sejati yang hanya bergantung dan berharap hanya kepada Allah Tritunggal Mahakudus serta memiliki iman yang mantap. Tuhan selalu menyertai kehidupan Beliau yang baru dengan kasih-Nya yang luar biasa. Walau demikian belumlah sempurna pertobatan dalam keluarga ini, sebab Ayah dari Paman HS yang berinisial S masih terlalu kental dalam merumat keris sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang non-Katolik yang mencampuradukkan iman mereka. Semua itu terus berlanjut hingga suatu ketika terjadi pengalaman dengan pesan ilahi. Tatkala itu Paman HS bekerja menjadi seorang penjaga gereja di Gereja Regina Pacis, Magetan. Di sore hari Paman HS sholah (berdoa) pribadi dengan khusyuk dan khidmat di hadapan Tabernakel. Dalam doanya Beliau merasakan ada hadirat Tuhan yang sangat kuat di hati dan terdengarlah suara yang lembut,"HS sampaikanlah kepada ayahmu bahwa sesungguhnya dia sudah memiliki Aku, tidaklah perlu juga dia mengandalkan keris, janganlah mendua hati." Setelah selesai dari berdoanya, Paman HS mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan ilahi ini kepada ayahnya. Selang beberapa hari sejak peristiwa itu, tibalah waktu dimana Paman HS menyampaikan pesan Tuhan kepada ayahnya dengan hormat. Walaupun pada akhirnya hasilnya tidak sesuai harapan, sebab ayah dari Beliau bersikeras menolak dengan alasan takut kualat kepada leluhurnya. Namun singkat cerita, secara pelan-pelan ayah Paman HS sedikit demi sedikit membuka hati untuk meninggalkan ritual kepada keris-kerisnya dan mengandalkan hanya kepada Tuhan, walaupun belum sepenuhnya. Puji Gusthi!!!
Saudara-saudariku yang terkasih, bagi kita umat Masihiyyin (Kristen), marilah kita hanya mengandalkan Kris Robbana (Tuhan kita) saja, yakni Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan (Kol. 2:3) dan janganlah kita takut kepada roh-roh dunia ini, sebab kita berasal dari Allah dan Roh yang ada di dalam kita, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia ini (1 Yoh. 4:4). Semoga berkat Tuhan menyertai perjuangan kita. BERKAH DALEM...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.